Untukmenjebak siswa, guru bisa memegang bagian yang tidak sesuai dengan perintah yang dikatakan. Permainan ini baik untuk melatih konsentrasi siswa. 3. Body Letter (beri image) Pisahkan kelas menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok harus memikirkan akronim tentang apa yang telah mereka pelajari di kelas.
Selainitu proses bimbingan yang terjadi di dalam permainan dapat mengubah tingkah laku, sikap, dan pengalaman. Nilai-nilai yang diperoleh siswa karena terlibat dalam melakukan permainan (games) akan melekat di dalam diri siswa. Hal itulah yang dapat mendukung siswa dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonalnya.
A Latar Belakang. 1. Minimnya pemahaman murid terhadap budaya lokal yang berkembang di masyarakat. 2. Pembelajaran yang telah dilaksanakan lebih untuk memenuhi muatan kurikulum dan kurang mengembangkan nilai-nilai budaya lokal . . 3. Metode pembelajaran masih monoton sehingga kurang menyenangkan bagi murid. 4.
Salamdan Sapaan Permainan dalam Kelas. Fungsi: Bisa bermanfaat agar siswa fokus pada guru; Menciptakan kelas yang stabil, di mana kelas gaduh menjadi tenang; Siswa lebih fokus dan berhenti melakukan keributan. Caranya: Guru memberikan instruksi kepada siswa, bila guru mengatakan: Assalamualaikum, siswa membalas dengan: Waalaikumsalam.
PenggunaanPermainan dalam Pembelajaran Perkalian di Kelas II SD/MI Volume 6, Nomor 2, Desember 2014, AL-BIDAYAH 91 Bermain tidak sama dengan bekerja, walaupun mungkin yang dikerjakan adalah sesuatu yang sama. Bekerja merupakan kegiatan menuju hasil akhir, sedangkan dalam bermain hasil akhir tidak penting. Dalam
BukuSiswa PJOK Kelas 9 SMP - Kunci jawaban PJOK kelas 9 SMP halaman 31 Bab 1 tentang Aktivitas Permainan Bola Besar, dapat disimak di dalam artikel berikut ini. TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban
. Récréation Jeux de Sport Consigne Déplace le ballon à l'aide des touches de direction et de la barre d'espace du clavier pour l'amener à l'intérieur de la bouée. Commentaires Ce jeu est un jeu simple mais... en 3D par conséquent la représentation spatiale de ce genre de jeu est plus complexe à appréhender qu'un univers en 2D. Là l'oeil doit aussi gérer la profondeur dans l'espace ce qui n'est pas toujours évident même pour un adulte. Le but est simple il faut diriger un ballon sur les petits ponts de bois pour l'amener dans la bouée. La manipulation du ballon demandera un petit temps d'adaptation pour arriver à le diriger correctement. Un jeu de récréation rafraîchissant qui s'appréciera d'autant plus en période de vacances d'été. Mise en ligne 18 juillet 2020
MAKALAH MEDIA PERMAINAN DALAM BK Untuk Memenuhi Tugas Kelompok MK Pengembangan Media BK Yang dibina oleh Febriana, Kelas/Semester A/VI Kelompok 1 Agustinus Missa 1701160081 Maria Euprasia Surat Pati 1701160123 Elisabeth Sri Sulastri 1801160001 Efrita Fridyanti Neonsaet 1801160002 Herlinda Dwi Aulia 1801160005 Maria Oktaviana Santur 1801160006 Elfrida Yulia Murni 1801160009 Savio Kotska Mago 1801160013 Marni Arwati Tampani 1801160017 Kristina Geovarani Thein 1801160018 Ambri Sjioen 1801160022 Mega Eunika Rafael 1801160026 Cristiani Bana 1801160029 Omegarince Roswita Seran 1801160030 UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FEBRUARI 2021
Education is an instrument in shaping children's character so that they become a more qualified and independent generation. By nature, a child is born unique with different characters from one another. The difference can be in terms of physical and non-physical. And all of them must be able to be addressed by the education system and the method of attorney by positioning them according to their respective natures. Acts of discrimination both verbal and non-verbal in education must be eliminated and abolished because apart from violating government regulations it also violates the innate nature of a child. At SD Negeri Kedalingan 02 for example, where several children with special needs are given education and teaching according to their nature and needs. They are embraced so that self-confidence grows and they are nurtured using the among method and then directed to develop their potential without discrimination. And indeed educators and teachers have to work twice because they have to prepare two different devices at one time. In terms of their evaluation of the educators and teachers of SD Negeri Kedalingan 02 they are quite good although there are still some problems that must be addressed proportionately. On the other hand, parents in this case must be pro-active and mutually reinforcing for the good of their children in the future without reducing or denying the child's nature Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal on Education Volume 05, No. 02, Januari-Februari 2022, pp. 3572-3579 E-ISSN 2654-5497, P-ISSN 2655-1365 Website Strategi Pembelajaran Inklusi Siti Asiatun1, Heny Kusmawati2, Syaiful Ma’arif3, Komarudin4, Moh Rizal Muttaqin5, Mujib Zuhdi6 1, 2, 3, 4, 5, 6 Sekolah Tinggi Agama Islam Pati STAIP, Jl. Kampus Raya Sawah, Dadirejo, Kec. Margorejo, Pati, Jawa Tengah 59163 Cyachedoel88 Abstract Education is an instrument in shaping children's character so that they become a more qualified and independent generation. By nature, a child is born unique with different characters from one another. The difference can be in terms of physical and non-physical. And all of them must be able to be addressed by the education system and the method of attorney by positioning them according to their respective natures. Acts of discrimination both verbal and non-verbal in education must be eliminated and abolished because apart from violating government regulations it also violates the innate nature of a child. At SD Negeri Kedalingan 02 for example, where several children with special needs are given education and teaching according to their nature and needs. They are embraced so that self-confidence grows and they are nurtured using the among method and then directed to develop their potential without discrimination. And indeed educators and teachers have to work twice because they have to prepare two different devices at one time. In terms of their evaluation of the educators and teachers of SD Negeri Kedalingan 02 they are quite good although there are still some problems that must be addressed proportionately. On the other hand, parents in this case must be pro-active and mutually reinforcing for the good of their children in the future without reducing or denying the child's nature. Keywords inclusion, learning strategies, SD Negeri Kedalingan, the nature of the child Abstrak Pendidikan merupakan instrumen dalam membentuk karakter anak supaya menjadi generasi yang lebih berkualitas dan mandiri. Dalam kodratnya seorang anak terlahir unik dengan karakter berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu bisa dari segi fisiknya maupun non fisiknya. Dan semuanya harus bisa disikapi oleh sistem pendidikan dan cara pengacaran dengan memposisikannya sesuai dengan kodratnya masing-masing. Tindakan diskriminasi baik verbal maupun non verbal dalam pendidikan harus dihilangkan dan hapuskan karena selain menyalahi aturan pemerintah juga menyalahi kodrat bawaan seorang anak. Di SD Negeri Kedalingan 02 misalnya, dimana beberapa anak yang berkebutuhan khusus diberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kodratnya dan kebutuhan. Mereka dirangkul supaya tumbuh kepercayaan diri dan dibina dengan metode among kemudian diarahkan untuk mengembangkan potensi diri tanpa dsikriminasi. Dan memang pendidik maupun pengajar harus kerja dua kali karena harus menyiapkan dua perangkat yang berbeda dalam satu waktu. Dalam hal penilaian terhadap mereka pendidik dan pengajar SD Negeri Kedalingan 02 sudah cukup baik walaupun masih menyisakan beberapa problem yang harus disikapi dengan proposional. Di sisi lain orang tua dalam hal ini harus pro aktif dan saling menguatkan untuk kebaikan anak ke depannya tanpa mengurangi maupun menafikan kodrat anak. Kata kunci inklusi, strategi pembelajaran, SD Negeri Kedalingan, kodrat anak Copyright c Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Konmarudin, Moh Rizal, Muttaqin, Mujib Zuhdi Corresponding author Siti Asiatun Email Address Cyachedoel88 Jl. Kampus Raya Sawah, Dadirejo, Pati, Jawa Tengah Received 06 January 2023, Accepted 20 January 2023, Published 20 January 2023 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh umat manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat tumbuh kembang dengan tujuan yang akan di raih dan di capai. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi sampai liang lahat Sadiman, 2011. Pendidikan di Indonesia yang begitu banyak dengan latar belakang yang berbeda-beda tetap bisa bersatu, bersama dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bangsa, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip Binneka Tunggal Ika, yaitu mesti berbeda-beda tetapi Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3573 hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Jika hal itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Dengan kolaborasi perbedaan tersebut dapat menciptakan satu kesatuan. Perbedaan dalam belajar itu dapat terjadi dimana saja seperti perbedaan fisik, agama, suku dan anak yang berkebutuhan khusus, dan mereka semua harus mendapatkan hak yang sama dalam mem peroleh pendidikan. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial, emosional dalam proses pertumbuhan atau perkembangan dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan dan pendidikan khusus Cahyaningrum, 2012. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelaian yang dialami anak Pitaloka, 2022. Dengan demikian, jika anak berkebutuhan khusus itu mempunyai penyimpangan atau kelainan tetapi hal tersebut tidak signifikan sehingga tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus, maka anak itu bukan disebut anak yang berkebutuhan khusus ABK. Di SD Negeri Kedalingan 02 sangat memperhatikan dan menghargai potensi-potensi yang dimiliki peserta didik walaupun berbeda-beda, hal tersebut sesuai dengan ajaran kemerdekaan. Selain hal itu, semua warga sekolah juga saling menyayangi, mengahargai satu sama lain, hal tersebut sesuai dengan konsep kemanusiaan. Dalam proses pembelajaran didalam kelas yang didalamnya ada beberapa anak berkebutuhan khusus ABK atau yang biasa disebut dengan kelas inklusi. Di dalam melayani anak ABK perlu memperhatikan hambatan dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh peserta didik. Dengan adanya pelayanan yang khusus terhadap mereka, maka ABK akan mendapatkan ilmu yang sama dengan peserta didik non ABK. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah kelas regular dengan melibatkan seluruh peserta didik tanpa kecuali, meliputi anak yang memiliki perbedaan bahasa, beresiko putus sekolah karena sakit, kekuranagan gizi, tidak berprestasi, anak yang berbeda agama, penyandang HIV/AIDS, anak berkebutuhan khusus, anak yang berbakat dan sebagainya. Mereka dididik dan diberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan cara yang ramah dan penuh kasih sayang tanpa diskriminisasi Kusmawati, 2019. Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang menerima semua keberagaman siswa, baik agama, suku, warna kulit, kemampuan intelektual, dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan dengan apa yang dibutuhkan siswa Zulfi Rokhaniawati, 2017189. Dalam penyelenggaraan kelas inklusi membutuhkan komponen-komponen terkait, seperti halnya fleksibilitas kurikulum, tenaga pendidik, input peserta didik, lingkungan penyelenggaraan pendidikan inklusif, sarana prasarana yang memadai dan penilaian. Pembelajaran di sekolah inklusi tidak akan bisa berjalan dengan baik jika komponen-komponen tersebut tidak saling menguatkan. Menurut Angreni, Sari. 202295 anak berkebutuhan khusus itu sama dengan anak-anak lainnya, hanya saja mereka mempunyai kelaian yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mereka membutuhkan pelayanan yang sesuai dengan hambatannya. Dan komponen- 3574 Journal on Education, Volume 05, No. 02 Januari-Februari 2023, hal. 3572-3579 komponen diatas tadi itu sangat mempengaruhi keberhasilan anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya. Menurut Majid 201315 pembelajaran bermakna sebagai upaya membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Dan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri butuh proses pembelajaran yang tepat dan baik untuk diterapkan pada kelas inklusi. Menurut kamus kamus besar bahasa indonesia KBBI, kelas adalah ruang belajar di sekolah. Dan menurut Suyanto dan Mudjito 20142 inklusi adalah suatu sistem ideologi dimana secara bersama-sama tiap-tiap warga sekolah menyadari tanggung jawab bersama dalam pendidikan semua siswa sedemikian rupa, sehingga menyadari bahwa setiap orang memiliki perbedaan dan dapat mengembangkannya. Jadi kelas inklusi adalah suatu pembelajaran didalam kelas yang terdiri dari guru, anak reguler dan anak ABK. Berdasarkan pengamatan peneliti pada bulan Oktober 2022 sampai November 2022 jumlah ABK yang ada di SD Negeri Kedalingan 02 kelas II adalah 3 siswa. Pada saat pembelajaran terlihat jelas anak-anak non ABK terlihat aktif, dan anak-anak ABK lebih cenderung pasif/hiper aktif. Strategi pembelajaran yang dipakai untuk anak ABK dan non ABK sama, tetapi sistem penilaiannya yang berbeda. Konsep anak berkebutuhan khusus ABK dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu anak berkebutuhan khusus yang bersifat menetap dan anak yang berkebutuhan khusus yang bersifat sementara Illahi, 2013. Anak-anak yang tergolong dalam jenis ABK adalah autisme, cereblar palsy, down sindrom, indigo, kesulitan belajar, sindrom aspeger, thalasemia, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra, dan tunarungu Kokasih 2012. Dan peserta didik ABK yang ada di kelas II SD Negeri kedalingan 02 adalah rata-rata ABK yang tergolong dalam kesulitan belajar atau lamban belajar. Menurut Sari, 201213 anak dengan kesulitan belajar adalah anak yang mempunyai penyimpangan atau hambatan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidak mampuan menulis, membaca, berhitung, mengeja, berfikir berbicara, mendengar dan melihat. Menurut maftuhatin, 2014212 Ciri-ciri yang dapat diamati dari anak lamban belajar yaitu rata-rata prestasi belajarnya rendah, menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, daya tangkap terhadap pembelajaran lambat, pernah tidak naik kelas. Dan anak-anak yang lamban belajar membutuhkan pembelajaran khusus, seperti waktu yang lebih lama, ketelatenan dan kesabaran guru, memperbanyak latihan dari pada hafalan, Menuntut penggunaan media pembelajaran yang variatif, diperlukan adanya pengajaran remedial. Melalui pendidikan inklusif diharapkan anak berkebutuhan khusus dapat dididik bersama-sama dengan anak normal lainnya, tujuannya adalah agar tidak ada kesenjangan diantara anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya, diharapkan pula anak dengan kebutuhan khusus dapat memaksimalkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya Maftuhatin, 2014. Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3575 Upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan inklusi sudah direalisasikan mulai tahun 2005 Rasmitadila, 2020. Diharapkan dengan adanya pendidikan inklusi ABK bisa mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan anak-anak non ABK. Sebuah lembaga yang didalamnya menyelenggarakan sebuah pendidikan inklusi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan tersebut. Menurutkementrian pendidikan nasional Maftuhatin, 2014209, prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif sebagai berikut pertama, prinsip pemerataan dan peningkatan mutu, pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menyusun strategi upaya pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan peningkatan mutu. Yang ke dua, prinsip kebutuhan individu, setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda karena itu pendidikan harus diusahakan untuk menyesuaikan dengan kondisi anak. Yang ke tiga, prinsip kebermaknaan, pendidikan inklusif harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah, menerima keaneka ragaman dan menghargai perbedaan. Yang ke empat, prinsip keberlanjutan, pendidikan inklusif diselenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenjang pendidikan. Yang terakhir yaitu prinsip keterlibatan, penyelenggaraan pendidikan inklusif harus melibatkan seluruh komponen pendidikan terkait. Berdasarkan observasi peneliti, terdapat perbedaan strategi dalam pembelajaran yang diterapkan di kelas reguler dan kelas inklusi, dan perbedaan tersebut terletak pada sistem penilaiannya. Adapun fokus penelitian yang telah ditetapkan adalah tentang strategi yang digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas inklusi, sistem penilaian yang digunakan, dan hambatan-hambatan yang dilalui serta solusi-solusi yang digunakan METODE Peneliti melakukan penelitian pada awal bulan oktober di minggu pertama sampai bulan November di minggu ke tiga. Dalam menentukan sebuah penelitian yang benar-benar efektif, peneliti harus benar-benar cermat dalam memilih metode apa yang akan digunakan. Penelitian kali ini yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data primernya adalah kepala sekolah, guru kelas II, peserta didik ABK dan non ABK di SD Negeri Kedalingan 02 kecamatan Tambakromo kabupaten Pati. Dan untuk mendapatkan data itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara pengamatan observasi, wawancara interviu. Keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini adalah menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi. Dari beberapa Triangulasi yang ada, yang digunakan hanya triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Teknik analisis pada data penelitian ini adalah terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. HASIL DAN DISKUSI Dari hasil penelitian di SD Negeri Kedalingan 02, terdapat tiga pokok permasalahan yang akan 3576 Journal on Education, Volume 05, No. 02 Januari-Februari 2023, hal. 3572-3579 di analisis dalam penelitian ini yaitu strategi dalam pembelajaran, sistem penilaian, hambatan dan solusi dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi. Pertama yaitu Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan, dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan bahwa pada waktu sebelum pembelajaran dimulai, pendidik menyiapkan RPP, materi dan media yang akan dipakai dalam kelas. Dan pada waktu pembelajaran dimulai pendidik mempersiapkan aturan posisi duduk pada kelas, posisi duduk ini akan berdampak pada proses pembelajaran berlangsung, khususnya untuk ABK. Posisi duduk yang paling sering digunakan pada kelas inklusi ini ialah menempatkan ABK di bangku/ tempat duduk paling depan, dan tempat duduk yang lain ditempati peserta didik non ABK. Dan dalam sistem pebelajarannya, pendidik menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan dan pemberian tugas. Pada waktu pembelajaran pendidik memberikan perhatian yang lebih kepada peserta didik ABK, agar ilmu yang ditransfer pendidik bisa terpukul rata, walau dalam kelas terdapat anak-anak yang berbeda-beda. Menurut Yunaini et al., 2021 materi pembelajaran harus dirancang sefleksibel mungkin agar dapat dengan mudah tersampaikan kepada siswa ABK. Yang ke dua sistem penilaian yang digunakan dalam kelas inklusi di SD Negeri Kedalingan 2, Sistem penilaian yang diterapkan pada kelas inklusi disini adalah sistem penilaian yang fleksibel. Dimana pendidik memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan dan bakat peserta didik. Di dalam kelas inklusi ini, pendidik memberikan standar penilaian yang berbeda untuk peserta didik ABK dan Non ABK. Untuk anak ABK diberikan standar penilaian yng lebih rendah dari peserta didik non ABK. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, pendidik melakukan evaluasi di dalam kelas, dengan cara memberikan soal-soal dari pelajaran yang sudah diajarkan. Dalam pembuatan soal, pendidik sudah menyiapkan soal-soal khusus yang akan diberikan kepada peserta didik ABK, dimana soal tersebut berbeda dengan soal yang akan diberikan kepada peserta didik non ABK. Muatan soal yang diberikan untuk peserta didik ABK tingkat kesulitannya lebih rendah dibanding dengan peserta didik non ABK. Menurut Kristanti dan Julia 201745 Tugas-tugas yang diberikan untuk kelas inklusi itu tidak harus monoton dengan pemberian lembaran-lembaran soal, akan tetapi bisa denga n menggunakan model pengujian seperti kuis, anak dalam menjawab soal yang diberikan pendi dik dengan mandiri dan tertib, dan perhatian khusus juga harus diberikan kepada peserta didik ABK Dari pengamatan selama ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa di SD Negeri 2 Kedalingan sudah cukup baik dalam melakukan penilaian di dalam kelas inklusi, karena dengan memberikan kesempatan dan kelonggaran kepada peserta didik ABK yang sebelumnya merasa sangat kehilangan semangat belajar, sehingga dengan pembuatan program dan teknik pembelajaran yang tepat, peserta didik ABK dapat menumbuhkan semangatnya kembali dalam belajar. Yang ke tiga yaitu hambatan dan solusi dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran di kelas inklusi SD negeri 2 Kedalingan, Dari hasil wawancara dan pengamatan yang peneliti dapatkan dalam kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan, terdapat beberapa hambatan yang dilalui, Hambatan-hambatan yang dihadapi tersebut adalah pertama, kurangnya pendidik yang benar-benar profesional Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3577 dalam mengolah dan menata kelas inklusi. Yang ke dua kurangnya kesabaran pendidik dalam menghadapi peserta didik ABK yang hiper aktif. Yang ke tiga, bingungnya pendidik dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat, karena terdapat perbedaan pada peserta didik ABK di dalam kelas, ada ABK pasif, dan ABK hiper aktif. Menurut Rahmawati, Shomad, 2019,hambatan yang dialami setiap individu itu berbeda, walaupun mereka mempunyai disabilitas yang sama. Yang ke empat adalah susahnya mencari guru pendamping di dalam kelas, yang bisa secara khusus mendampingi peserta didik ABK, sehingga dapat mempermudah dalam pembelajaran. Yang ke lima, kurangnya kesadaran wali murid dalam mengakui kondisi anak, bahwa anaknya adalah termasuk anak berkebutuhan khusus, jadi pada waktu pendaftaran pertama masuk sekolah, anaknya didaftarkan sebagai anak yang normal atau non ABK, sehingga butuh waktu bagi seorang pendidik untuk mengetahui kondisi peserta didiknya secara pasti, dan itu juga dapat mempengaruhi metode pembelajaran yang akan digunakan. Dari berbagai kendala- kendala yang dihadapi, solusinya adalah pendidik harus benar-benar m empelajari tentang penguasaan dalam pembelajaran di kelas inklusi dan kalau bisa pendidik mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan pembelajaran didalam kelas inklusi. Pendidik harus benar-benar sadar bahwa yang dihadapinya itu sebagai amanah dan tanggung jawab yang harus di emban, sehingga dalam pembelajaran jika terjadi sesuatu yang kurang pantas atau kurang berkenan dihati, sehingga memancing emosi pendidik, maka saat itulah pendidik merasa diuji, dan pada waktu itulah pendidik harus benar-benar melapangkan dada, sehingga pendidik bisa memberikan pengertian kepada peserta didik ABK dengan perkataan yang lemah lembut dan bisa diterima dengan baik oleh peserta didik ABK tersebut, dalam peneguran kepada peserta didik ABK jangan keras-keras dan didepan umum, karena dengan melakukan hal tersebut dapat melemahkan hati dan mentalnya. Selanjutnya yaitu pendidik harus menyiapkan beberapa metode yang akan dipakai, sehingga pada waktu pembelajaran pendidik bisa mudah memilih metode apa saja yang tepat untuk diberikan kepada peserta didik didalam kelas inklusi. Solusi yang ke tiga pendidik harus memperluas jaringan pengiklanan dalam penawaran lowongan guru pendamping baru. Dan dalam pengiklanan, standar yang ditetapkan jangan terlalu tinggi agar banyak yang tertarik untuk melamarnya. Kenapa standar guru pendamping lebih rendah dibanding guru kelas? Karena guru pendamping hanya bertugas untuk mendampingi peserta didik ABK saja, dan itu jelas berbeda dengan guru kelas, yang bertugas penuh dalam pembelajaran untuk satu kelas. Solusi selanjutnya yaitu wali murid harus jujur dengan keadaan anaknya yang sebenarnya, sehingga nanti pendidik bisa memposisikan anaknya sesusai dengan kemampuan anak tersebut. Dan dengan kejujuran itu pendidik bisa menentukan metode pengajaran yang tepat untuk digunakan dalam kelas. KESIMPULAN Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan adalah menyiapkan beberapa metode pembelajaran yang akan digunakan sebelum pembelajaran dimulai, menata tampat duduk peserta didik secara efektif dengan menempatkan posisi 3578 Journal on Education, Volume 05, No. 02 Januari-Februari 2023, hal. 3572-3579 ABK di bangku paling depan. Dan dalam sistem pebelajarannya, pendidik menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan dan pemberian tugas. Sistem penilaian yang digunakan dalam kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan adalah sistem penilaian yang fleksibel. Dimana pendidik memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan dan bakat peserta didik. Hambatan dan Solusi Dalam Mengimplementasikan Strategi Pembelajaran di Kelas Inklusi SD Negeri 2 Kedalingan adalah pertama, kurangnya pendidik yang benar-benar profesional dalam mengolah dan menata kelas inklusi. Solusinya adalah pendidik sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kelas inklusi. Kedua, kurangnya kesabaran pendidik dalam menghadapi peserta didik ABK yang hiper aktif. Solusinya pendidik harus sadar dan penuh kesabaran dikuatkan dengan pemahaman bahwa mereka itu amanah dan tanggung jawab yang harus diposisikan pada kodratnya sendiri. Ketiga, susahnya mencari guru pendamping di dalam kelas inklusi. Solusinya adalah Memperluas jaringan pengiklanan dalam penawaran lowongan guru pendamping baru. Dan memberikan standar yang lebih rendah dari guru kelas. Ke empat kurangnya kesadaran wali murid dalam mengakui kondisi anaknya ABK. Solusinya adalah wali murid harus jujur dengan kondisi anak, sehingga harus diperlakukan dengan sabar dan baik. Yang terakhir yaitu, bingungnya pendidik dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat. Solusinya adalah Pendidik harus menyiapkan beberapa metode yang akan dipakai, sehingga nanti ada banyak pilihan yang di anggap tepat dalam pembelajaran. REFERENSI Anggreni, S., Sari, R., T. 2022. Analisis Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Inklusi Kota Padang. Vol 8 No. 1. Cahyaningrum, R., K. 2012. Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru Dalam Menagani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Pada Program Inklusi Studi Deskriptif di SD dan SMP Sekolah Alam Ar-Ridho, no 1. Illahi, M., T. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta Aruzz Media. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif. Jakarta Kemendiknas RI. Kokasih 2012 Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung Yrama Widya. Kristanti, D., Julia, S. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-D Untuk Kelas Inklusi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurnal Maju, Volume 4, 38-50. Kusmawati, H,. 2021. Strategi Belajar Mengajar di Era Disrupsi. Pati Al Qalam Media Lestari. Maftuhatin, L. 2014. Evaluasi Pembelajaran anak berkebutuhan khusus ABK di Kelas Inklusif di SD Plus Darul Ulum Jombang. Vol 3. Nomor 2. Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3579 Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung Rosdakarya. Pitaloka, A., Fakhiratunnisa’ S. & Ningrum, T. 2022. Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus, Vol 2. https//ejournal, Rahmawati, F., & Shomad, Z., A. 2019. Analisis Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi. Publikasi Rokhaniawati, Z. 2017. Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi Di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017, Vol 3, Nomor 3, Sadiman, Arief, S., dkk. 2011, Media Pendidikan Pengertian Pengembanagan dan pemanfaatannya. Jakarta PT Rajagrafindo Persada. Sari, L., A. 2012. Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta Republika Indonesia. Suyanto & Mudjito. 2014. Masa Depan Pendidikan Inklusif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. Yunaini, N., Muhammadiyah, U., & Lampung, P. 2021. Model Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusi. 11, 18-25. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this AnggreniR SariAnggreni, S., Sari, R., T. 2022. Analisis Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Inklusi Kota Padang. Vol 8 No. 1. Psikologis Kesiapan Guru Dalam Menagani PesertaR CahyaningrumCahyaningrum, R., K. 2012. Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru Dalam Menagani PesertaPendidikan Inklusif Konsep dan AplikasiM IllahiIllahi, M., T. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta Aruzz Pelatihan Pendidikan InklusifKementrian Pendidikan Nasional. 2010. Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif. Jakarta Kemendiknas Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-DD KristantiS JuliaKristanti, D., Julia, S. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-DEvaluasi Pembelajaran anak berkebutuhan khusus ABK di Kelas Inklusif di SD Plus DarulL MaftuhatinMaftuhatin, L. 2014. Evaluasi Pembelajaran anak berkebutuhan khusus ABK di Kelas Inklusif di SD Plus Darul 'Ulum Jombang. Vol 3. Nomor MajidMajid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Siswa Tunagrahita di Kelas InklusiF RahmawatiZ ShomadRahmawati, F., & Shomad, Z., A. 2019. Analisis Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi. Publikasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi Di SDZ RokhaniawatiRokhaniawati, Z. 2017. Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi Di SDMedia Pendidikan Pengertian Pengembanagan dan pemanfaatannyaArief SadimanSadiman, Arief, S., dkk. 2011, Media Pendidikan Pengertian Pengembanagan dan pemanfaatannya. Jakarta PT Rajagrafindo Persada.
Permainan adalah salah satu cara mudah yang dapat diterapkan guru untuk melatih kemampuan siswa. Dengan melakukan permainan, siswa menjadi tidak bosan dengan materi yang guru sampaikan. Mereka akan menjadi lebih antusias untuk menerima ilmu dan juga mudah menyerapnya. Ada banyak hal yang dapat guru ajarkan melalui permainan bersama siswa, salah satunya yaitu mengajarkan ilmu kepemimpinan merupakan satu dari sekian jenis softskill yang harus dimiliki siswa untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang tinggi akan mudah beradaptasi dengan berbagai macam kondisi lingkungan. Oleh karena itulah, mereka lebih mudah bersosialisasi dengan masyarakat dan mudah diterima di lingkungan kepemimpinan sebaiknya diajarkan sejak dini agar anak dapat membangun kemampuan tersebut hingga akhirnya dapat menjadi sebuah kebiasaan yang tidak asing bagi mereka. Sekolah merupakan tempat yang cocok untuk melatih kemampuan kepemimpinan anak sejak dini melalui penyampaian guru di kelas. Akan tetapi, guru kerap bingung bagaimana cara melatih kepemimpinan anak dengan cara yang tak perlu khawatir, karena pelatihan kepemimpinan dapat diajarkan pada siswa melalui permainan itu permainan edukatif?Permainan edukatif adalah permainan yang bertujuan untuk merangsang dan melatih perkembangan otak anak serta menstimulasi kreatifitas berpikir memerlukan metode khusus untuk dapat merangsang perkembangannya. Anak tidak seperti orang dewasa yang mampu berpikir secara konkret maupun abstrak dalam meningkatkan keahlian yang dimiliki. Mereka dunia anak adalah dunia bermain. Dengan demikian, permainan edukatif menjadi cara terbaik untuk mendidik dan menstimulasi otak anak dengan cara yang menyenangkan. Anak bisa memperoleh banyak manfaat untuk kematangan dan stimulasi otak mereka seperti stimulasi sosial, emosi, fisik, spiritual, dan tentu saja stimulasi Kegiatan Edukatif untuk Anak Usia PrasekolahAda banyak jenis kegiatan edukatif yang dapat diterapkan pada anak usia prasekolah untuk menambah kecerdasan CahyaniPelatihan kepemimpinan siswa juga dapat dilatih melalui permainan edukatif, lho! Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan membahagiakan. Ketika kita melakukan kegiatan yang bersifat menyenangkan dan membahagiakan, kita akan lebih mudah menyampaikan hal-hal positif melalui permainan. Materi pun akan lebih mudah diserap Permainan Edukatif di Kelas yang Bisa Melatih Kepemimpinan AnakKira-kira apa saja ya permainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak? Simak ulasan Kubus Sempurna The Perfect SquarePermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor satu yaitu Kubus Sempurna The Perfect Square’. Kubus Sempurna merupakan salah satu permainan edukatif yang bisa dilakukan di dalam maupun luar ruangan. Permainan ini membutuhkan ruang, sehingga butuh pengaturan ruang jika ingin dilakukan di dalam memainkan permainan pelatihan kepemimpian ini yaitu semua peserta diharuskan berdiri dan saling berhadapan membentuk sebuah lingkaran. Lalu seluruh peserta menutup mata dengan kain. Setelah itu, setiap peserta harus mundur beberapa langkah. Dalam waktu yang telah ditentukan, peserta harus maju kembali dan membentuk kubus yang sempurna dengan mata tertutup. Kelompok yang bisa membentuk kubus paling sempurna ialah yang memenangkan permainan ini terlihat mudah, tetapi permainan ini memiliki banyak manfaat bagi peningkatan kualitas diri seseorang. Kubus Sempurna dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, meningkatkan komunikasi, dan membangun kepercayaan antar anggota tim atau Telur Jatuh The Egg DropPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor dua yaitu Telur Jatuh The Egg Drop’. Sesungguhnya permainan ini lebih baik dilakukan di luar ruangan, tetapi masih bisa dimainkan jika harus di dalam ruangan seperti ruang bermainnya yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi sebuah telur mentah. Setiap kelompok mendapat tugas untuk membuat sebuah alat yang dapat melindungi telur ketika dijatuhkan dari atas. Alat dibuat menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar. Jika kelompok gagal membuat alat untuk menangkap telur mentah maka telur akan pecah ke lantai dan kelompok dinyatakan ini baik untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan karena diperlukan kemampuan untuk mengatur anggota kelompok agar mampu membuat strategi yang tepat. Permainan ini juga melatih kemampuan kerjasama antar tim serta kecekatan Perburuan Barang Scavenger HuntPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor tiga yaitu Perburuan Barang Scavenger Hunt’. Permainan pelatihan kepemimpinan ini sangat mudah dilakukan karena hanya menggunakan barang-barang yang ada di sekitar seperti pulpen, kertas, dan bermainnya cukup mudah. Guru yang menjadi komando utama akan membuat sebuah tugas unik dalam secarik kertas. Tugas tersebut dapat digambarkan dalam sebuah cerita pendek di mana siswa harus menemukan barang-barang yang dibutuhkan melalui petunjuk cerita tersebut secara Perburuan Barang akan melatih jiwa kepemimpinan serta kreativitas anggota kelompok dalam memecahkan Kunci yang Hilang The Lost KeyPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor empat yaitu Kunci yang Hilang The Lost Key’. Permainan ini mengajarkan salah satu sifat pemimpin yaitu tetap tenang ketika memimpin anak buahnya walau dalam keadaan darurat sekali pun agar mampu berpikir jernih dan membuat bermainnya yaitu siswa membentuk kelompok kecil berjumlah 3 – 5 orang. Masing-masing kelompok menyerahkan 2 orang anggota yang diminta guru sebagai sandera dalam permainan ini. Sandera akan duduk di kursi dan tangannya akan diikat di belakang kursi lalu disegel dengan gembok. Tugas anggota kelompok yang tidak menjadi sandera yaitu menemukan pasangan kunci yang tepat untuk membuka gembok. Kunci akan disembunyikan guru di sekitar ruang kelas. Jika sampai waktu permainan berakhir dan kelompok tidak bisa membebaskan sandera maka kelompok tersebut Awal Sebuah Kata The A WordPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor lima yaitu Awal Sebuah Kata The A Word’. Peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana yaitu kertas bertuliskan potongan huruf abjad dalam sebuah bermainnya yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian, masing-masing siswa mengambil satu potongan huruf di dalam wadah yang telah disediakan. Potongan huruf yang berhasil didapat akan menjadi huruf pertama untuk menyusun kata sebanyak mungkin yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam waktu yang telah ini melatih salah satu sifat seorang pemimpin yaitu kreatif. Pemimpin itu harus kreatif, karena orang yang kreatif tidak akan pernah kehabisan akal ketika menemukan sebuah masalah. Ia akan selalu menemukan jalan Nyala Lilin Candle LightPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan siswa nomor 6 yaitu Nyala Lilin Candle Light’. Alat yang dibutuhkan yaitu lilin sebanyak 12 batang dan 1 buah korek bermainnya yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberikan 1 batang korek api dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa menyalakan lilin sebanyak mungkin. Lilin diletakkan dengan jarak masing-masing 10 cm. Lilin yang telah menyala tidak boleh dipakai untuk menyalakan lilin yang lain. Jika korek tersebut telah mati maka permainan berakhir. Pemenangnya ialah kelompok yang paling banyak menyalakan ini melatih sikap seorang pemimpin yaitu mampu tetap tenang dalam situasi sulit sekali pun. Ketika seseorang berhasil untuk tetap tenang maka ia akan lebih mudah berkonsentrasi untuk menentukan hal-hal yang menjadi prioritasnya. Jika tidak, maka ia akan melangkah dengan kepanikan dan dapat mengacaukan Apa yang Ada di Tasku? What’s in my bag?Permainan edukatif di kelas yang dapat melatih kepemimpinan siswa nomor 7 yaitu Apa yang Ada di Tasku? What’s in my bag?’. Permainan ini bertujuan untuk melatih siswa agar mampu membaca situasi, membuat peluang, dan sikap kerjasama layaknya seorang bermainnya sangat mudah. Guru membuat sebuah alur cerita yang mendeskripsikan seseorang secara tersirat. Kemudian siswa harus menebak, kira-kira barang apa saja yang mungkin dibawa oleh sosok tersebut melalui cerita yang disampaikan guru. Kelompok yang paling banyak menebak barang-barang secara tepat itulah yang akan memenangkan Game Berkelompok Mengasyikan untuk Mengisi Pembelajaran di KelasMemainkan game berkelompok dalam kelas bukan hanya menyenangkan, tetapi juga bisa melatih kekompakan, meningkatkan daya ingat, melatih konsentrasi dan menghilangkan rasa SupiniDemikian artikel mengenai 7 permainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak. Ikuti untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.
Oghg 9 Mlresteog Arvgobg UujestekreoeCajgs 9 2 / D OEH 9 7< Iaoes parhgeogo bgo mkotkloyg gDarhgeo skjetaer gbgjgl darhgeo saoberego. ]adgfge mkotkl gbgjgl gogc ygof darhgeo baofgo dadargpg rkdkt bgo dkoacgoyg, eg gcgo tarjelgt darhgeo saobere ,dardemgrg saobere bgo tarjelgt goal dgfe dadargpg krgof. Oghuo pkeot oyg gbgjgl, dgfgehgog eg dglgfeg bgo saogof baofgo buoegoyg. Etujgl tgobg eg sabgof bgjgh skjetaer pjgy, eg haoechgte sggt darhgeo saoberego. Eg maobaruof tebgctarjgju nkmus pgbg sacetgr bgo jadel nkmus pgbg gpg ygof eg sabgof jgcucgo. gogc raotgof useg 7-= tgluo { ]uhdar 9 Nehajg/ dy Rlaraseg Cgrk cgrk} dDarhgeo Pgrgjaj gbgjgl gbgjgl cafegtgo darhgeo ygof bejgcucgo darcajkhpkc gtgu dgoygc krgofbaofgo gjgt gtgu habeg ygof sghg oghuo hgseof-hgseof eobevebu darhgeo saobere. Igbe eg gcgo maobaruof nkcus baofgo hgeogo ygof sabgof eg hgeocgo, hasce be sacetgroyg gbg tahgooyg ygof iufg sabgof darhgeo parhgeogo ygof sghg. Vgjgupuo gogc hgsel seduc baofgo buoegoyg saobere bgo tebgc hahparlgtecgo tahgooyg ygof jgeo, iaoes parhgeogo eoe hahdarecgo casahpgtgo gogc uotuc haoigjeo luduofgo baofgo krgof 9 haracg sgjeof dartucgr hgeogo gtgu hahujge kdrkjgo camej baofgo tahgooyg haofaoge Gsksegten gbgjgl cafegtgo darhgeo ygof bejgcucgo kjal dadargpg gogc darsghg sghg, tatgpe tebgc gbg pargturgo hgsg .Mkotkl 9 gogc sabgof hajelgt tahgo sadgygoyg hgeo patgc uhpat. Catecg etu, se camej tebgc gcgo sacgbgr haofghgte, tgpe iufg ecut darjgrego haomgre gtgu haofajejeofe tahgo-tahgooyg ygof sabgof darhgeo. Oghuo bgjgh tglgp eoe gogc dajuh haofarte mgrg Ckkpargten gbgjgl cafegtgo darhgeo ygof sategp gogc hahejece pargo ygof tajgl bedarecgo, bgo hahejece paomgpgeo gtgu tgrfat bgjgh parhgeogoyg cajkhpkc . degsgoyg darhgeo ckkpargten bejgcucgo kjal gogc-gogc ygof jadel dasgr gtgu subgl darsackjgl. Parhgeogo eoe haoffuogcgo sahug catarghpejgo sksegj ygof behejece gogc, tarutghg bgjgh darckhuoecgse. Igbe sahug goffktg cajkhpkc hahejecetuiugo ygof sghg bgjgh haoyajagecgo parhgeogooygmkotkl9 darhgeo sapgc dkjg.{ darhgeo g]aoskry hktkr pjgyParhgeogo ygof hajgtel bgo haoffuogcgo sgtu eobarg gtgu jadel paofjelgtgo, paobaofgrgo, paomeuhgo, paofamgp bgo pargdg. Parhgeogo eoe darfuog uotuc haobkrkof gogc dajgigr kdsarvgse, haostehujgse eobarg, bgo hahdgofuo luduofgo sygrgn be ktgc. ]estah hktkrec haoffargccgo stehujgse saoskrec bgo stehujgse / uhpgo dgjec saoskrec haoffargccgo ktgc. ]gofgt paoteof haoeofcgtcgo bgo haofahdgofcgo catarghpejgo eoe uotuc hahdgotu bgjgh parejgcu bgo pahdajgigrgo gcgbahes. ]areof cgje, gogc-gogc ygof dariugof baofgo pahdajgigrgo tebgc mucup haofahdgofcgo sestah saoskrec bgo hktkrec. Catarghpejgo hktkrec haomgcup ckkrbeogse cabug sese tudul ckkrbeogse dejgtargj, cacugtgo bgo ogbg ktkt, catarghpejgo hktkrec cgsgr bgo lgjus, casaehdgofgo bgo pkstur tudul vastedujgr, pajgmgcgo bgo pkstur vastedujgr, pajgmgcgo vesugj bgo ckkrbeogse, retha bgo wgctu, bgo bkheogse.
permainan bk di dalam kelas